Review Film AGAK LAEN

 



 Film Agak Laen (2024) adalah film komedi terbaru dari Imajinari yang berhasil menarik perhatian penonton dengan premis, cerita, dan lelucon yang unik dan beragam.

Berhasil menembus 2 juta penonton usai seminggu tayang di bioskop. Ini menunjukkan bahwa film ini memiliki daya tarik yang besar bagi penonton Indonesia. Apa saja yang membuat film ini begitu menarik dan berbeda dari film komedi lainnya? 

Bagaimana kualitas akting, sinematografi, editing, dan penempatan produk dalam film Agak Laen? Simak review lengkap film Agak Laen di artikel ini yang dilansir dari akun X (dulunya twitter) @WatchmenID, Kamis (8/2) berikut.

Film ini menceritakan tentang empat sahabat yang bekerja sebagai penjaga rumah hantu yang tanpa sengaja menyebabkan salah satu pengunjungnya meninggal karena kaget dan serangan jantung. Mereka pun berusaha mencari cara-cara aneh untuk mengatasi masalah ini.

Film Agak Laen adalah film ketiga dari Imajinari yang sebelumnya sudah berhasil dengan Ngeri-Ngeri Sedap dan Jatuh Cinta Seperti di Film-Film.

Tidak heran, penonton memiliki harapan yang tinggi terhadap Agak Laen, karena dua film sebelumnya terbilang sukses. Lalu, apakah harapan itu terpenuhi? Secara umum, Ya.

Penonton merasakan kualitas keseluruhan yang ditawarkan oleh Imajinari di film Agak Laen sama dengan dua film sebelumnya: berkualitas tinggi dan memang dipersiapkan dan direncanakan dengan matang. Tidak mengecewakan.



Plot yang Beragam 

Dari premisnya, sudah terlihat unik dan sesuai dengan judulnya yakni Agak Laen. Film ini tidak hanya fokus pada komedi, tetapi juga memberikan elemen horor yang lengkap dengan jumpscare, misteri, romansa, bahkan drama antara teman dan keluarga.

Meskipun belum pernah mendengarkan podcastnya, penonton dapat merasakan hubungan yang erat antara Bene, Boris, Jegel dan Oki.

Peran mereka ditampilkan dengan sangat alami, dinamis, dan harmonis. Film ini menampilkan akting dengan ciri khas daerah Sumatera Utara, namun ceritanya tetap relevan untuk berbagai tempat.


Akting dan Karakter

Yang menarik perhatian adalah bagaimana akting Bene dan Oki yang cukup baik dalam perannya sebagai dua karakter utama di film Agak Laen.

Tidak diketahui secara pasti apakah karakter mereka sesuai dengan kepribadian mereka di dunia nyata, tetapi dua aktor ini tampak sangat alami dan meyakinkan. Emosi mereka dapat dirasakan oleh penonton.

Ditambah lagi, para pemeran pendukung seperti Tissa Biani, Indah Permatasari, Arief Didu hingga Bukie B. Mansyur juga memberikan akting yang baik dan alami.




Sinematografi dan Editing

Beberapa hal di film ini begitu menarik perhatian penonton, beberapa adegan terlihat sangat segar untuk genre film komedi. Hal ini karena sinematografi yang apik dan tidak seperti film-film horor atau komedi pada umumnya.

Selain itu, drama yang disajikan pada saat klimaks juga baik dan sangat intens, adegan tersebut mengingatkan penonton dengan salah satu adegan di film Ngeri-Ngeri Sedap yang merupakan film terdahulu dari rumah produksi Imajinari.



Unsur Komedi dan Penempatan Produk

Selain itu, penempatan produk atau product placement di film ini juga cukup menarik. Pengemasan penempatan produk dikemas sangat lucu, karena menggunakan cara yang sangat menjual namun tetap menghibur.

Namun, adegan kedua yang menampilkan penempatan produk digarap kurang menarik, bahkan tidak selucu di adegan pertama.

Mengenai komedi, film ini memiliki rangkaian lelucon yang bervariasi. Mulai dari yang ringan, gelap, hingga yang menyindir dunia perpolitikan.

Tentu saja tidak semua lelucon berhasil, ada beberapa yang kurang berhasil dan terasa terlalu spesifik. Namun, secara keseluruhan film ini berhasil membuat penonton tertawa cukup banyak.

Meskipun memiliki premis, cerita, lelucon dan kekompakan antar karakter yang menarik, tetapi di beberapa momen, film ini terasa seperti parade sketsa komedi dengan durasi yang panjang.

Kesan terlalu disuguhi sketsa komedi ini juga membuat penonton merasa beberapa potongan adegannya terasa tidak cukup halus.

Begitu pula dengan dialognya, sebagian dialog yang berisi komedi terasa memiliki jeda dan saling tunggu untuk mengutarakan dialognya. Hal membuat keluwesan dialog agak memaksa karena kurang terasa ‘ngobrol’-nya.

Namun, di balik beberapa hal kecil yang mengganggu itu, film Agak Laen tetap merupakan film komedi yang memiliki komedi yang menarik.
Penonton pasti akan terhibur tidak hanya dari plot cerita yang unik, leluconnya yang kocak, tetapi juga dari tingkah-laku karakter yang memang terbilang Agak Laen.


Itulah review film Agak Laen yang telah tembus 2 juta penonton di hari kedelapan penayangannya. Film ini masih tayang di bioskop, jangan lupa untuk menonton Agak Laen (2024)!



Posting Komentar

0 Komentar